Selamat malam ayah :) apa kabar dirimu disana? Baik-baik
saja bukan? Iya aku percaya ayah pasti baik-baik saja berada dalam pelukan
Tuhan. Ayah aku sengaja menulis surat ini untuk dirimu, sudah lama sekali aku
tidak bercerita kepadamu yah. Hari ini hari ke-5 puasa dibulan Ramadhan, ayo
ayah tebak aku sudah bolong berapa? Hehe... biar aku beritahu, gadis dewasamu
ini sama sekali belum batal puasa yah, bahkan merasa lapar dan haus disiang dan
sore hari saja enggan. Hebat kan aku yah? :)
Ayah, tahun ini aku genap berumur 20 tahun, waktu yang tidak singkat
untukku memahami kehidupan ini. Gadis kecilmu ini sudah besar yah, coba lihat
aku lekat-lekat aku sudah menutup auratku dari kepala hingga sekujur badan,
nanti setelah ayah baca surat ini jangan lupa membalas yaaa. Balas dengan
segala ridho dan do’amu yah, ridhoi segala langkah menuju suksesku, ayah janji
yaa? Terimakasih.. :) Ayah, sekarang aku tau bagaimana
sulitnya menjadi dirimu. Aku mengerti bagaimana tidak mudahnya menelan semua
pahit-pahit sendiri dalam rasa lelahmu, saat ini aku paham dibalik ketegasan,
kebijaksanaan dan senyumanmu, ada beban yang tidak ringan bukan? Aku tau saat
ini ayah sedang berada disampingku, membelai rambutku meski aku tidak
merasakan, merangkulku meski tidak bersentuhan. Benar kan yah?
Aku belajar dari peristiwa saat Tuhan mengambilmu dariku yah, aku belajar
bagaimana caranya menjadi wanita tegar saat berada ditengah-tengah tangis
kehilangan, aku belajar bagaimana caranya menguatkan disaat hatiku pun hancur
lebur sudah tak terbentuk, aku belajar bagaimana caranya ikhlas ketika lukaku
belum kunjung mengering, aku belajar bersabar ketika emosionalku masih
memuncak, aku belajar bagaimana caranya bijaksana pada hidupku sendiri meski
aku tertatih, aku belajar semua hal darimu yah. Namun tak dapat ku tepis aku
seakan marah ketika mereka yah orang-orang itu menyuruhku untuk ikhlas secepat
kilat, menyuruhku bersabar tanpa tau betapa hancurnya aku saat itu. Aku marah
yah, aku marah ketika mereka bilang aku ini berlebihan. Mereka itu siapa yah? Begitu
beraninya menghakimi hidupku. Mereka itu bukan siapa-siapa kan yah? Lalu kenapa
mereka sebegitu beraninya mengambil kesimpulan bahwa aku ini berlebihan. Mereka
itu tidak tau yah rasanya menjadi aku, mereka tidak pernah tau rasanya
hancurnya aku, mereka tidak pernah tau kan yah? Lalu beritahu aku yah, apa
alasan mereka menghakimi hidupku seperti itu. Apa yah?
Hari ke hari, bulan ke bulan aku mulai tidak memperdulikan tanggapan orang
lain. Aku berjalan menata kembali kehidupanku, aku masih tetap berjalan meski
tak ada tubuh gagah yang melindungiku dari ketakutan lagi, aku berjalan ke
depan seakan menantang semua ketakutan sendiri. Aku belajar itu yah... ku usap
semua derai air mataku, ku basuh luka ini dengan tawa canda orang-orang
disekitarku. Hingga akhirnya ku mengerti betapa berharganya kebersamaan sebelum
terenggut maut, aku memahami betapa berharganya waktu bersama orang-orang
tercinta. Bahkan gadismu ini sudah bisa jatuh cinta yah, ayah jangan marah ya? Iya
ada seorang pria yang berhasil mencuri hatiku yah, dia seorang pria yang pernah
diajak ke rumah abadinya ayah, dia seorang pria yang sudah menjadi menjalin
hubungan hampir 3 tahun ini bersamaku yah. Ku mohon ayah jangan marah, aku
sudah cukup besar untuk menjaga diriku sendiri yah. Ayah harus percaya itu :)
Aku sengaja pernah mengajaknya ke rumah barunya ayah, aku ingin
memperkenalkannya kepada ayah. Lalu tanggapan ayah bagaimana? Baik tidak? Lalu
tampan tidak? Setampan apapun seorang pria yang kucinta, itu tidak lebih tampan
darimu yah dan cintaku kepada ayah tidak ada yang menandingi juga sama seperti
cintaku kepada ibu. Dia seorang pria yang baik kok yah, aku kenal semasa
sekolah dulu bahkan satu kelas. Maaf ya yah aku tidak pernah bercerita selama
ini :(
Oh iya ayah dapat salam dari ibu, katanya salam rindu. Ciyeeee Ayah pasti juga rindu ibu kan? Sama yah aku juga rindu sangat rindu. Tapi ayah
harus sabar yaaa sampai kita bertemu di surganya Allah SWT. Ayah baik baik
disana, do’akan aku dan semua orang disini biar bisa berkumpul kembali
dikeabadian sana :) ~~
Aku sangaaaaaaaaaat sayang kepada ayah.
Peluk cium untuk ayah :* :*
Dari gadismu J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar