Untuk kamu yang katanya
mencintaiku,
Terima kasih sudah mengajariku
begitu banyak kesabaran. Bersama kamulah aku mengerti makna dari sebuah
keikhlasan. Tanpamu aku tau bagaimana rasanya kehampaan.
Untuk kamu yang sudah menjadi
prioritas di hidupku,
Terimakasih sudah sudi berkunjung
ke dalam hidupku yang tidak istimewa ini, sudah mau menyelami hari-hari
bersamaku beberapa tahun ini, sudah sudi mendengarkan keluh kesahku, sudah
begitu sabar menghadapi kejengkelanku, sudah sudi membawaku ke kehidupanmu yang
begitu banyak memberikanku pelajaran berarti.
Untuk kamu yang insya Allah ku pilih menjadi masa
depanku,
Cintai aku selayaknya kamu
mencintai orang-orang (keluarga) mu, maka aku akan mencintaimu lebih dari itu.
Jaga aku selayaknya kamu menjaga kain putih agar tidak ada noda setitik pun,
maka aku akan menjaga hatiku untukmu lebih dari itu. Peluk aku ke dalam
sehangat-hangatnya rangkulanmu, maka aku akan mendekapmu lebih dari itu.
Jadikanlah aku satu-satunya, maka aku akan menjadikanmu satu-satunya di dunia.
Untuk kamu yang namanya selalu ku
bawa dalam munajat do’a,
Perjalanan ini begitu panjang dan
pastinya membutuhkan kaki yang kuat untuk terus melangkah, batin yang tabah
untuk terus menuju, senyum yang tak pernah pudar untuk membuat ujian terasa
ringan. Sabar sabarlah menemaniku sampai impian kita nyata. Kamu menunggu
saat-saat itu,bukan? Saat dimana kita melewati hari bersama tanpa ada halangan
jarak. Saat dimana kamu bisa langsung memelukku ketika aku menangis bahagia.
Saat dimana kita bisa jalan-jalan bersama tanpa memikirkan kapan kita akan
bertemu. Semua sudah bukan masanya lagi.
Jadi, untuk kamu yang menjadi
alasanku tertawa dan menangis. Berhentilah menjadi pemarah dan mulailah
berdamai dengan kekuranganku. Aku tau mempertahankan hubungan dengan bentangan
jarak itu tidak mudah, tetapi terus yakinlah bahwa cinta kita tidak mudah
dipatahkan hanya karena kekonyolan jarak. Jika saat ini kita belum bisa
menggenggam tangan, tak apa. Anggap saja aku ini sedang belajar menjadi
mandiri. Asal kamu tetap percaya dengan janji dan impian kita, asal kamu tetapi
optimis dengan cita-cita kita. Semua akan selalu baik-baik saja dan kita akan
mampu melewatinya.
Hingga nanti kita bisa sampai di
rumah yang sama, dengan perasaan yang akan selalu tetap sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar