Ku katakan dulu sedari awal ya. Tulisan
ini sebenarnya tidak penting, tulisan yang hanya berisi ungkapan kekecewaan
seorang perempuan akibat harapannya sendiri. Asa terlalu tinggi yang berhasil
menghempaskan jiwa seorang perempuan yang keras kepala. Seorang perempuan yang
mudah menggebu-gebu dalam melakukan sesuatu, yang selalu berkata bahwa
perempuan ini wonder woman; padahal
yang terpampang jelas didalam hatinya hanya ada kerapuhan. Kerapuhan yang
tersembunyi dibalik tawa dan senyumnya.
Perempuan ini mempunyai rasa “tahu
diri” yang terbilang akut, hingga harus berfikir berkali-kali untuk melakukan
sesuatu. Terlalu banyak pertimbangan, terlalu panjang berfikir sampai lupa
bahwa waktu bisa habis kapan saja.
Perihal mencintai dan dicintai. Perempuan
ini tak terlalu memusingkan semenawan apa rupanya, karena rupawan akan hilang
dimakan usia. Tak terlalu memusingkan seberapa banyak harta yang dimiliki,
karena materi tak dibawa sampai mati. Hanya bagaimana dia nanti bisa
bertanggung jawab, konsistensi dalam berkomitmen, merasa cukup dan selalu
bersyukur apa yang telah dimiliki. Tak perlu muluk-muluk untuk menerima dia
yang kelak akan seutuhnya mencintai perempuan ini, yang mampu menerima baik
buruk sikapnya, yang bersedia tetap berjalan beriringan sesulit apapun
keadaannya.
Perempuan ini bukan orang baik jadi
tidak pernah menuntut untuk dipasangkan dengan yang baik. Perempuan ini tau
betul seperti apa kapasitas dirinya, seberapa tinggi tingkatan emosinya,
seberapa lebar kadar kecemburuannya. Cukup yang bersedia untuk melangkah
bersama ke jalan yang lebih baik tanpa pernah menuntut kesempurnaan didalamnya.
Kelak, bukankah pernikahan memang diutus untuk dua orang? Dua orang yang harus
saling mengerti, saling berbagi, saling melengkapi, saling menerima, saling
saling dan saling. Semua harus selalu ada kata saling didalamnya. Bukan satu
orang yang berjuang dan satu orangnya lagi sibuk dengan dunianya sendiri. Bukan
hanya satu orang saja yang memperbaiki diri dan satu orangnya lagi masih keras
kepala dengan sikapnya. Bukan hanya satu orang saja yang menunggu dan satu
orangnya lagi malah bersenang-senang dengan caranya.
Perempuan ini punya ketakutan dan
ketraumaan yang tidak pernah orang lain tau. Perceraian, perdebatan panjang,
perpecahan. Semua terasa begitu melekat di bilik ingatan seorang perempuan yang
sudah tidak remaja lagi.
Jangan selalu melihat sisi buruk
dari perempuan ini, karena sampai kapanpun dia tidak akan terbilang pantas
untuk disandingkan dengan siapapun. Jangan lagi patahkan hati perempuan ini,
sudah terlalu banyak bekasan luka akibat berdarah dan memar. Jangan lagi lukai
hati perempuan ini dengan perkataan yang begitu menusuk jantung, karena
kelemahan perempuan ini tidak pernah bisa melupakan hal yang mampu membuatnya
menangis.
Hidup ini singkat. Jika kamu
ingin menjadikan perempuan ini tujuan akhir, tetap berjalan dengan menerima
segala baik buruknya. Saling membahagiakan, menerima dan syukuri. Namun, jika
kamu takut dikemudian hari menyesal telah memilih perempuan ini; maka pergilah
dan bersandinglah dengan perempuan yang kamu inginkan. Mungkin dengan begitu
kamu akan memahami bahwa tidak ada yang mampu mencintaimu sebesar ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar