MAAF, AKU TIDAK SEMPURNA
Sering kali aku bertanya, apa
yang mesti dibanggakan dariku? Tak jarang aku pun merasa minder dengan mereka
yang berfisik cantik, rupawan, menawan dan bermateri banyak. Ini ku alami saat
usiaku beranjak remaja, yang masih mencari-cari jati diri dan di masa depan
nanti aku ingin menjadi apa akupun masih tidak tau. Sekitar mulai memasuki
Sekolah Menengah Kejuruan, aku masih asyik dengan gaya hidupku yang manja,
keras kepala yang mana apapun harus dituruti ini itu. Dan ketika waktunya ayah
dipanggil oleh Tuhan pada tanggal 30 Des 2009, fikiran dan hatiku mulai terbuka
bahwa bersikap tidak mandiri seperti selama ini sangatlah salah. Hari ke hari
kehilangan itu mulai terasa dan terus menggubris seisi otakku, mulai pribadiku
berubah perlahan bersama dengan rasa kehilangannya itu. Aku terus membenahi
diri dan berusaha tak berlarut dalam kesedihan yang tak kunjung usai, seketika
rasanya aku seperti jatuh lalu aku bangkit lagi aku terlempar lalu aku bangun
kembali, jatuh bangun ku rasakan semenjak ayah pergi meninggalkan dan saat
itulah rasanya aku semakin mati rasa dengan rasa lelahku sendiri. Aku mulai
mandiri dan ingin tidak membutuhkan orang lain, namun nyatanya tidak bisa dan
aku semakin tersadar disetiap perjuangan perjalananku tidak akan lepas dari
sederet bantuan orang orang tercinta juga dan bisa ku pastikan kesuksesanku
mendatang berkat dari campur tangan Tuhan dan orang orang sekitarku. Iya ~~
Setelah kelulusan
dikumandangkan sempat terfikir andai saja ayah disini bersama-sama melihat
sebuah prestasi kecilku di sekolah pasti akan sedikit bangga dan sedikit
mengobati rasa lelahnya telah membanting tulang untuk anak-anaknya tercinta. Ah
aku tersadar kembali bahwa kata andai itu membuktikan bahwa rasa ikhlas masih
sangat jauh dari perasaanku… laluuuu aku terfikir untuk mencoba merasakan apa
rasanya bekerja dan aku ingin tau kelelahan apa yang ayah telah rasakan selama
berpuluh puluh tahun itu, dan mulailah aku tidak berputus asa untuk mencari
beberapa lowongan pekerjaan hingga sampai aku diterima bekerja. Awal pertama
bekerja rasa bosan, malas dan segala rasa negative menjadi tantangan
terberatku, menjadi telemarketing itu pekerjaan pertamaku dan alhasil hanya
bertahan 1 bulan aku ini sudah mengundurkan diri. Ah payah sekali pada saat
ituuuu…. Lalu ku teruskan perjalananku hingga akhirnya menemukan sebuah
pekerjaan baru dalam bidang outsourcing, dari sebuah kebingungan menjadi tau
dari derai air mata menjadi sebuah guratan senyum dan tawa dari sebuah teguran
menjadi paham, aku temui lelahnya bekerja berjuangnya mencari uang hangatnya
kebersamaan kekeluargaan aku fikir aku dapatkan semua dari perusahaan baruku
ini, banyak rekan rekan kerja yang mengasyikan dan tampil apa adanya, bulan ke
bulan hingga setahun berjalan aku mulai merasa nyaman dengan keluarga baruku di
salah satu perusahaan di Jakarta ini. Naaaah aku baru tau artinya “kehidupan
akan benar benar dirasakan ketika lulus dari sekolah”, memang benar kehidupan
yang dilihat dari mata dan yang dialami sendiri sungguh sangatlah berbeda, aku
belajar bagaimana sabar dalam keadaan marah, aku belajar bagaimana mencintai
suatu hal dalam keadaan hati yang menentang, aku belajar menerima dalam keadaan
yang berbanding terbalik, aku belajar ikhlas ketika keadaan tidak sesuai dengan
harapan, iya aku belajar dari semua hal yang belum pernah aku dapatkan di masa
sekolahku dulu, dan rasanya aku tidak pernah menyesal telah memasuki
kehidupanku ini, karena menurutku ini sungguh mengasyikan dan penuh tantangan
didalamnya. Hehe :)
Masalah dan
cobaan itu tak henti-hentinya datang dalam cerita perjalanan hidupku ini, namun
selalu ada Allah, keluarga, teman-teman yang selalu saja berhasil mencairkan
suasana hati yang sedang menegang. Ada 1 orang lagi yang terlibat dalam
kehidupanku saat ini hingga nanti, iya dia itu orang terkasih yang selalu ada
saat hatiku meneriakkan namanya. Dalam kekalutan hati yang menentu dengan orang
terkasih aku bisa berbagi cerita, bisa dijadikan sahabat teman pacar bahkan
dijadikan musuh pun juga bisa :)..
pahit manis getir aku rasakan ketika selama 2tahun lebih ini bersamanya, putus
nyambung pun sudah dirasakan beberapa kali namun entah hati tetap menuju kearah
sana iya ke arah orang terkasih :)..
Didalam sebuah kubu yang terapit dengan sesuatu hal yang dipandang sempurna itu
tidaklah mudah, harus dapat beradaptasi dan membiasakan diri dengan segala hal
pemujian pemujian sosok yang sempurna itu. Jelas aku tidaklah sempurna jika
dibandingkan dengan mereka, memang sudah pasti banyak yang lebih dari pada aku
tapi kamu tau? Aku sudah sangat bersyukur karena hanya ada 1 aku didunia ini
dan tak ingin disamakan dengan yang lain. Aku tidak akan pernah sama jika
mereka selalu menuntutku untuk melakukan hal yang sama, karena aku ini ya aku
mereka ya mereka dan bukankah Tuhan menciptakan makhluk-Nya berbeda beda? Lalu menurutku
tak ada yang berhak membandingkan antara aku dengan mereka yang sempurna itu :)..
aku mencintai diriku sendiri dan dengan apa adanya aku, aku akan tetap menjadi
diri sendiri.. :)
Created by :
Amy Yani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar