Rabu, 12 Juni 2013

MAAF, AKU TIDAK SEMPURNA

MAAF, AKU TIDAK SEMPURNA

Sering kali aku bertanya, apa yang mesti dibanggakan dariku? Tak jarang aku pun merasa minder dengan mereka yang berfisik cantik, rupawan, menawan dan bermateri banyak. Ini ku alami saat usiaku beranjak remaja, yang masih mencari-cari jati diri dan di masa depan nanti aku ingin menjadi apa akupun masih tidak tau. Sekitar mulai memasuki Sekolah Menengah Kejuruan, aku masih asyik dengan gaya hidupku yang manja, keras kepala yang mana apapun harus dituruti ini itu. Dan ketika waktunya ayah dipanggil oleh Tuhan pada tanggal 30 Des 2009, fikiran dan hatiku mulai terbuka bahwa bersikap tidak mandiri seperti selama ini sangatlah salah. Hari ke hari kehilangan itu mulai terasa dan terus menggubris seisi otakku, mulai pribadiku berubah perlahan bersama dengan rasa kehilangannya itu. Aku terus membenahi diri dan berusaha tak berlarut dalam kesedihan yang tak kunjung usai, seketika rasanya aku seperti jatuh lalu aku bangkit lagi aku terlempar lalu aku bangun kembali, jatuh bangun ku rasakan semenjak ayah pergi meninggalkan dan saat itulah rasanya aku semakin mati rasa dengan rasa lelahku sendiri. Aku mulai mandiri dan ingin tidak membutuhkan orang lain, namun nyatanya tidak bisa dan aku semakin tersadar disetiap perjuangan perjalananku tidak akan lepas dari sederet bantuan orang orang tercinta juga dan bisa ku pastikan kesuksesanku mendatang berkat dari campur tangan Tuhan dan orang orang sekitarku. Iya ~~

        Setelah kelulusan dikumandangkan sempat terfikir andai saja ayah disini bersama-sama melihat sebuah prestasi kecilku di sekolah pasti akan sedikit bangga dan sedikit mengobati rasa lelahnya telah membanting tulang untuk anak-anaknya tercinta. Ah aku tersadar kembali bahwa kata andai itu membuktikan bahwa rasa ikhlas masih sangat jauh dari perasaanku… laluuuu aku terfikir untuk mencoba merasakan apa rasanya bekerja dan aku ingin tau kelelahan apa yang ayah telah rasakan selama berpuluh puluh tahun itu, dan mulailah aku tidak berputus asa untuk mencari beberapa lowongan pekerjaan hingga sampai aku diterima bekerja. Awal pertama bekerja rasa bosan, malas dan segala rasa negative menjadi tantangan terberatku, menjadi telemarketing itu pekerjaan pertamaku dan alhasil hanya bertahan 1 bulan aku ini sudah mengundurkan diri. Ah payah sekali pada saat ituuuu…. Lalu ku teruskan perjalananku hingga akhirnya menemukan sebuah pekerjaan baru dalam bidang outsourcing, dari sebuah kebingungan menjadi tau dari derai air mata menjadi sebuah guratan senyum dan tawa dari sebuah teguran menjadi paham, aku temui lelahnya bekerja berjuangnya mencari uang hangatnya kebersamaan kekeluargaan aku fikir aku dapatkan semua dari perusahaan baruku ini, banyak rekan rekan kerja yang mengasyikan dan tampil apa adanya, bulan ke bulan hingga setahun berjalan aku mulai merasa nyaman dengan keluarga baruku di salah satu perusahaan di Jakarta ini. Naaaah aku baru tau artinya “kehidupan akan benar benar dirasakan ketika lulus dari sekolah”, memang benar kehidupan yang dilihat dari mata dan yang dialami sendiri sungguh sangatlah berbeda, aku belajar bagaimana sabar dalam keadaan marah, aku belajar bagaimana mencintai suatu hal dalam keadaan hati yang menentang, aku belajar menerima dalam keadaan yang berbanding terbalik, aku belajar ikhlas ketika keadaan tidak sesuai dengan harapan, iya aku belajar dari semua hal yang belum pernah aku dapatkan di masa sekolahku dulu, dan rasanya aku tidak pernah menyesal telah memasuki kehidupanku ini, karena menurutku ini sungguh mengasyikan dan penuh tantangan didalamnya. Hehe :)

        Masalah dan cobaan itu tak henti-hentinya datang dalam cerita perjalanan hidupku ini, namun selalu ada Allah, keluarga, teman-teman yang selalu saja berhasil mencairkan suasana hati yang sedang menegang. Ada 1 orang lagi yang terlibat dalam kehidupanku saat ini hingga nanti, iya dia itu orang terkasih yang selalu ada saat hatiku meneriakkan namanya. Dalam kekalutan hati yang menentu dengan orang terkasih aku bisa berbagi cerita, bisa dijadikan sahabat teman pacar bahkan dijadikan musuh pun juga bisa :).. pahit manis getir aku rasakan ketika selama 2tahun lebih ini bersamanya, putus nyambung pun sudah dirasakan beberapa kali namun entah hati tetap menuju kearah sana iya ke arah orang terkasih :).. Didalam sebuah kubu yang terapit dengan sesuatu hal yang dipandang sempurna itu tidaklah mudah, harus dapat beradaptasi dan membiasakan diri dengan segala hal pemujian pemujian sosok yang sempurna itu. Jelas aku tidaklah sempurna jika dibandingkan dengan mereka, memang sudah pasti banyak yang lebih dari pada aku tapi kamu tau? Aku sudah sangat bersyukur karena hanya ada 1 aku didunia ini dan tak ingin disamakan dengan yang lain. Aku tidak akan pernah sama jika mereka selalu menuntutku untuk melakukan hal yang sama, karena aku ini ya aku mereka ya mereka dan bukankah Tuhan menciptakan makhluk-Nya berbeda beda? Lalu menurutku tak ada yang berhak membandingkan antara aku dengan mereka yang sempurna itu :).. aku mencintai diriku sendiri dan dengan apa adanya aku, aku akan tetap menjadi diri sendiri.. :)


Created by :

Amy Yani

                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar