Tentu kita tau bukan? Bahwasannya
didunia ini tidak ada yang abadi, apalagi dengan rasa dihati. Hanya Tuhan yang
berhak membolak-balikkan perasaan hamba-Nya. Saya masih dalam tahap belajar,
bagaimana cara menyikapi jika pada akhirnya orang yang kita cinta bukan
tercipta untuk kita. Tuhan sedang mengajari saya sebuah kekuatan dengan
mendatangkan segerombol kekecewaan yang begitu nikmat dirasa. “Cinta tidak harus memiliki”, mungkin
ini kata yang terlalu naïf, terlalu munafik. Tapi memang begitu adanya. Mau
tidak mau, sesuatu yang bukan buat kita akhirnya akan pergi juga. Sesuatu yang
tidak diciptakan untuk kita, digenggam seerat apapun akan lepas juga. Bahkan
sesuatu yang kita hindari mati-matian, bahkan yang selalu kita jauhi; jika itu
memang buat kita, pada akhirnya dia akan menjadi bagian dari hidup kita.
Ini rahasia Sang Pencipta bukan?
Tidak ada yang bisa menebak
apalagi mengetahui. Saya begitu paham bagaimana rasanya jika kenyataan terjadi jauh
dari harapan, serasa ada yang menyayat-nyayat disini. But life must go on…
Ketika nanti kita harus
kehilangan pilihan yang menurut kita terbaik, menangislah. Ketika nanti kita
ditinggalkan oleh orang yang paling kita sayang dengan alasan kehadiran orang
lain, kecewalah. Ketika nanti kita ditinggal mati oleh orang yang kita cinta
karena panggilan Tuhan, berdukalah. Ketika nanti kita harus kembali sendiri
karena seorang yang diharapkan sudah
menemukan kebahagiaan atas pilihannya, sakit hatilah.
Menangis, kecewa, berduka, sakit
hati adalah rasa manusiawi. Kita diciptakan dengan kepekaan rasa yang telah
terbentuk. Yang kuat tidak selamanya menjadi kuat, yang bahagia mustahil jika
tidak pernah merasakan sedihnya ditinggalkan. Semua punya fasenya
masing-masing, dimana harus instrospeksi saat terjatuh dan dimana saatnya harus
bangkit kembali merebut semua kebahagiaan yang sempat hilang.
Kehilangan bukan berarti mati.
Ditinggal pergi bukan berarti hidup sudah berakhir. that’s process of life. Ini
kehidupan. Bukan negeri dongeng, panggung teater, drama ataupun opera yang bisa
diputar ulang dan diperbaiki sesuatu hati. Meski rasa kecewa belum juga sembuh
dari lubuk hati, tapi kehidupan harus tetap berjalan semestinya. Hapus air
mata, akan ada kebahagiaan setelah airmata penuh luka. Seperti halnya pelangi selalu
ada setelah derasnya hujan.
Percayalah, semua akan berujung
indah. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar