Mengulangi kesalahan yang sama memang memuakkan, mendengar
permintaan maaf berkali-kali karena satu kekeliruan yang sama memang
melelahkan. Aku memang memuakkan dan melelahkan. Maafkan. Meski usaha terus digali, tapi perubahan belum kunjung dikenali.
Katanya cinta harus terima apa adanya, kenyataannya tidak semuanya. Semua yang
cinta tanpa sadar akan mengubah dirinya menjad apa yang pasangannya mau. Salah satu
tujuannya adalah bahagia. Ketika bahagia tidak lagi dirasakan disetiap
perjalanannya, untuk alasana apa semua diperjuangkan. Saya pun tau bahwa kamu
sudah begitu bersabar dan mengerti. Terimakasih.
Maafkan diri saya yang begitu tidak tau diri karena terus
melukis noda dikanvas putih laju perjalanan kita. Semua terjadi diluar kendali,
aku menghukum diri dengan terus instrospeksi. Meski kamu sudah bosan dengan
kata perbaiki.
Saya tidak pernah ingin memaksa kehendakmu jika sebenarnya
pergi adalah bagian dari pilihanmu. Jika lelah sudah berada dititik puncaknya dan
saya bukan lagi keutuhan dalam bahagiamu; berhentilah mencintai saya jika itu
akan melepas segala bebanmu. Jangan pernah memaksa saya untuk mencari kesenangan
pada orang lain, karena saya akan terus seperti ini. Mencintai kamu dengan cara
saya sendiri, diam-diam menyebut kamu dalam perbincangan antara saya dan Tuhan
meski peluk tidak lagi berada diangan.
Saya tidak pernah mencintai orang lain seperti saya
mencintai kamu. Bahkan sejak bersama kamu, saya lupa bagaimana caranya
mencintai orang lain selain kamu. Apalagi
jika sampai kamu memutuskan untuk pergi, saya tidak tau bisakah saya mencintai
dan membuka hati untuk orang lain lagi atau tidak. Menurut saya mencintai kamu
adalah salah satu bahagia, jadi jangan pernah memaksa saya untuk menghentikan
rasa yang saya punya, karena itu sama saja kamu menyuruh saya untuk berhenti
bahagia.
Jalani saja apa yang ingin kamu jalani, cintai saja apa yang
patut kamu cintai, dan bahagiakan saja apa yang menurut kamu pantas berbahagia.
Jangan pernah tanyakan kebahagiaan saya, karena dengan masih diizinkan mencintaimu
dan menjagamu lewat do’a saja itu sudah lebih dari cukup.
Saya ulangi lagi ya, itu sudah lebih dari cukup. Kamu harus
bahagia dan kamu hal terindah yang patut saya syukuri keberadaannya. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar