Beberapa hari terakhir ini
suasana kotaku mendadak mendung dan terasa dingin. Hal ini membuatku malas
untuk melakukan apa-apa, hanya ingin bermanja-manja diatas peraduan sambil menata
rencana apa yang akan ku lakukan dihari kedepan nanti. Setelah pertanyaan demi
pertanyaan disudutkan kepadaku, fikiranku mulai terbuka dan lebih fokus apa
yang harus dikerjakan hari ini agar sesuatu bisa kudapatkan di hari tua nanti. Usia
tidak lagi belasan tahun, dan tidak etis rasanya jika dimasa usiaku yang tidak
lagi muda nanti serta rambut yang mulai memutih nanti; aku masih harus bekerja
keras untuk melanjutkan hidup. Tidak masuk akal rasanya jika saat ini aku hanya
ingin bersantai-santai, sedangkan dikala tulangku sudah mulai merapuh nanti;
aku hanya menyisakan sesal yang tidak lagi membuat semuanya kembali.
Mungkin tidak setiap orang
berfikiran sama sepertiku. Dan tidak semua orang berpandangan sama seperti
halnya aku. Beberapa orang mungkin bisa berkata bahwa aku kurang mensyukuri apa
yang ada. Beberapa orang mungkin bertanya apa yang sebenarnya aku cari untuk
keberhasilanku. Aku bukan tipe orang ekstrovet
yang segala hal bisa ku ceritakan dengan leluasa. Bagiku setiap kata
mempunyai arti, entah itu menyakiti ataupun sebuah kesenangan. Bahkan keluargaku
sendiri pun terkadang tidak memahami apa yang aku rencanakan. Aku tidak
menuntut untuk dimengerti, aku hanya ingin sebuah dukungan bahwa jika aku
terjatuh nanti akan selalu ada seseorang yang bisa membangkitkanku dengan
caranya. Aku tidak menuntut untuk dikasihani, cukup berada disampingku maka
semua akan baik-baik saja.
Jika nanti emosiku mudah meledak,
maklumi saja. Mungkin itu ekspresiku akibat kelelahan dengan bisingnya dunia. Jika
nanti aku tiba-tiba membisu, mengerti saja. Mungkin didalam bisuku ada amarah
yang tertahan dan tidak mampu untuk diungkapkan. Saat ini aku sedang giat-giatnya
mencari tantangan baru, mungkin terlihat sangat pemilih tapi hal ini yang
selalu aku sukai; hal yang terus mendorongku untuk melakukan hal yang belum
pernah aku lakukan. Aku tidak suka berdiam diri sedangkan orang lain
sibuk-sibuknya melakukan. Aku tidak suka hanya menikmati karena aku ingin
menjadi bagian dari sesuatu yang aku nikmati disaat-saat tertentu.
Cukup perhatikan saja apa yang
akan aku lakukan, apa saja yang akan menjadi rencana dan lihat apa saja hasil
dari sebuah upayaku. Tapi tolong tegur aku, jika didalam aktivitasku ada
sesuatu yang tidak beres; bahkan ada sesuatu yang menyimpang. Memang terkadang
keadaan memaksaku untuk melakukan semuanya sendiri, tapi percayalah pelukanmu
masih ku butuhkan untuk menetralisir rasa yang terus bergejolak hebat diantara
fikiran dan dada.
Jangan terlalu khawatir. Percayakan
saja, apapun kondisinya nanti aku akan bisa lalui meski harus berdarah. Bukankah
sebelum adanya pelangi selalu ada hujan? Begitupun dengan jalan kehidupan,
selalu ada kebahagiaan setelah banyaknya tangisan meski harus memulihkan luka
terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar