Membuka sosial media sudah
menjadi rutinitasku yang tidak bisa aku lewati. Berita masa kini, kegalauan
remaja masa kini sudah menjadi bacaanku setiap hari. Pagi ini aku membaca
status yang terbilang miris, status yang membuatku merinding dan membuatku
ingin sekali menghibur. Apalagi jika bukan cerita seorang wanita yang
dikhianati. Aku baca perlahan-lahan kata demi kata yang tertulis, ada kesan
memaksa disana. Memaksa bibir untuk tetap tersenyum, memaksa wajah agar tetap
bahagia, memaksa diri agar tetap terlihat baik-baik saja. Padahal setauku, tak
ada orang yang baik-baik saja ketika kehilangan sesuatu yang amat ia sayangi. Apalagi
kehilangan seseorang yang sudah terlanjur masuk dalam ‘list’ impian kita. Takkan
pernah ada.
Aku masih heran dengan mereka
yang rela meninggalkan kekasihnya demi wanita yang lebih menarik dipandang. Aku
masih begitu heran dengan mereka yang rela membiaskan semua perasaan cinta demi
wanita yang baru dikenalnya dalam hitungan waktu. Janji yang pernah ada
terpaksa menjadi busuk, impian yang sudah dibangun menjadi hancur, dan semangat
untuk mengejarnya sudah menjadi layu. Kini semua hanya tinggal kenangan dan
hanya akan ada tangisan yang menemani dibeberapa malam terakhir sebelum hati
memutuskan untuk bangkit. Tak apa jika airmata masih terasa dangkal, tak apa
jika hati masih terasa begitu perih, tak apa jika luka masih berdarah-darah. Semua
membutuhkan proses. Proseslah yang akan mendewasakanmu.
Menangislah jika memang harus
menangis. Tapi jangan pernah menyesal dengan keadaan yang sudah terjadi. Jika selama
ini kamu selalu berdo’a agar Tuhan menjauhkanmu dari orang-orang jahat, mungkin
inilah jawabannya. Dia yang kamu cinta tidak lain adalah seorang pendusta, dan
seorang pendusta tidak layak disandingkan dengan wanita sebaik kamu. Percayalah
dengan kalimat, “wanita baik untuk laki-laki baik, begitupun sebaliknya”. Maka,
jangan pernah berkecil hati untuk urusan dicinta dan mencintai. Kamu boleh
merasa lelah tetapi tidak ada alasan untuk menyerah. Ini hanya cara kecil Tuhan
menyadarkanmu bahwa lelaki yang baik sedang menujumu. Iya sedang menujumu.
Tak usah berpura-pura kuat,
karena menangis adalah hal yang wajar bagi setiap wanita. Wanita yang kuat
tidak dilihat dari seberapa jarang dia menumpahkan masalah lewat airmata,
tetapi dia yang tak pernah menyerah untuk bangkit meski sudah jatuh
berkali-kali. Dan wanita yang cerdas adalah wanita yang tak pernah mau jatuh
dalam lubang yang sama. Jangan pernah sesali cinta yang pernah ada, karena
tanpa dia kamu takkan pernah belajar sesabar ini. Jangan pernah sesali
keberadaannya yang pernah mengisi hari-harimu, karena tanpa dia kamu takkan
pernah merasakan indahnya berbagi.
Bagiku, semua orang berpeluang
untuk berkhianat. Tinggal bagaimana caranya mereka mengendalikan ego diri
sendiri untuk tetap tinggal pada satu hati. Anggap saja dia yang berkhianat itu
belum tau indahnya hidup hanya pada satu hati; hanya pada satu tulang rusuk.
Jangan pernah lelah untuk
bangkit, teman. Karena kamu pantas untuk lelaki yang akan menjadikanmu satu-satunya wanita dimuka bumi
ini setelah ibu dan saudara perempuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar