Senin, 16 Juni 2014

Berhenti menyalahkan waktu!

Ketika hidup kamu tidak sesuai dengan apa yang di impikan, koreksi diri lagi. Mungkin saja ada usaha yang belum maksimal dan bahkan masih diragukan, sehingga Allah berkata “tunggu”. Jangan pernah berkata bahwa ini hanya masalah waktu, karena waktu akan mengizinkan semua terjadi jika kamulah yang mengizinkan. Waktu akan terus berjalan lurus kedepan, dan kamulah yang harus menjadi pengemudinya. Menghentikan atau melanjutkan hidup yang menurut kamu itu baik, yang menurut kamu itu buruk. Seperti halnya luka. Saya sering mendengar kutipan, “biar waktu yang menyembuhkan luka”. Luka akan tetap ada dan semakin terasa jika hati mengizinkan, dan luka akan sembuh jika kamulah yang mengizinkan pula. Jangan pernah bilang biar waktu yang menyembuhkan, karena itu tidak akan pernah terjadi. Waktu akan mengikuti setiap alurnya jika kamu tidak melakukan apa-apa, membiarkannya begitu saja tanpa ada suatu usaha untuk menyembuhkan dan membereskan kepingan-kepingan hati yang berserakan.


Saya paham betul bahwa sembuhkan luka itu memerlukan kelapangan hati yang luas dan keikhlasan hati yang tanpa pamrih, tapi setidaknya izinkan hati dulu untuk sembuh dan berusaha untuk tidak mengukir dan mengingat hal yang akhirnya hanya akan memperdalam luka. Seperti halnya hidup. Kecewa, bahagia. Tangis, tawa. Mudah, sulit. Jauh, dekat. Itu semua proses hidup, proses yang akan di rindukan dimasa tua nanti. So, nikmati prosesnya sekarang. Minimalisir keluhan, tingkatkan senyum dan kuatkan pondasi ketangguhan. Wanita memang terkadang dinilai lemah oleh kaum adam, tapi ketahuilah bahwa wanita mempunyai kekuatan yang tidak dimiliki oleh kaum adam. Kekuatan; menyamarkan luka dengan senyum meski badai ujian terus menghantam tanpa pernah tau ujungnya dimana, pandai menyimpan dan menampung segala kekecewaan tanpa diketahui oleh satu orangpun. Dan satu hal yang seringkali terlupakan, bahwa laki-laki terlahir dari rahim wanita. Mengandung, membesarkan, merawat tanpa rasa mengeluh. Mengelap setiap tetesan keringatnya dengan rasa syukur, membasuh setiap tetesan airmata dengan segala motivasi yang dilahirkan sendiri dari dalam hati; bukan dari orang lain dan dari manapun. Karena kaum wanita pun sadar bahwa dia mempunyai tanggung jawab yang tidak kecil untuk dirinya sendiri, keluarga dan orang lain. Seringkali mengenyampingkan kesenangan hanya untuk kebahagiaan orang lain. Meski tidak semua wanita berperilaku sama, tetapi percayalah bahwa didalam setiap tetesan airmatanya terselip seribu kekuatan. Dibalik setiap perilaku manjanya terselip kemandirian yang belum tersalurkan. Dibalik setiap sikap repotnya terselip impian dan harapan yang tidak biasa.


Seperti halnya pertemuan. Sejauh apapun jarak membentang, sepanjang apapun kilometer yang terpampang. Jangan pernah berkata bahwa waktu belum mengizinkan. Biar, biar hati dan kemauan yang menggerakkan waktu agar sebuah tatap mata terjadi. Izinkan usaha dan perjuangan yang akan menaklukan waktu.


Jangan salahkan waktu. Karena dengan waktu, kita bisa belajar untuk sebuah pengalaman yang berharga. Karena dengan waktu, kamu bisa bertemu dan berpisah dengan orang-orang yang memberikan pelajaran hidup sehingga kamu mampu bertahan hingga saat ini. Karena dengan waktu, semua bisa saja terjadi atas seizin Allah dan atas seizin hati. Berhenti menyalahkan waktu, lakukan apa yang dikatakan hati. Biar waktu mengikuti, buat waktu terus merestui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar