Ketika
hidup kamu tidak sesuai dengan apa yang di impikan, koreksi diri lagi. Mungkin
saja ada usaha yang belum maksimal dan bahkan masih diragukan, sehingga Allah berkata
“tunggu”. Jangan pernah berkata bahwa ini hanya masalah waktu, karena waktu
akan mengizinkan semua terjadi jika kamulah yang mengizinkan. Waktu akan terus
berjalan lurus kedepan, dan kamulah yang harus menjadi pengemudinya.
Menghentikan atau melanjutkan hidup yang menurut kamu itu baik, yang menurut
kamu itu buruk. Seperti halnya luka. Saya sering mendengar kutipan, “biar waktu yang menyembuhkan luka”. Luka
akan tetap ada dan semakin terasa jika hati mengizinkan, dan luka akan sembuh
jika kamulah yang mengizinkan pula. Jangan pernah bilang biar waktu yang menyembuhkan,
karena itu tidak akan pernah terjadi. Waktu akan mengikuti setiap alurnya jika
kamu tidak melakukan apa-apa, membiarkannya begitu saja tanpa ada suatu usaha
untuk menyembuhkan dan membereskan kepingan-kepingan hati yang berserakan.
Saya
paham betul bahwa sembuhkan luka itu memerlukan kelapangan hati yang luas dan
keikhlasan hati yang tanpa pamrih, tapi setidaknya izinkan hati dulu untuk
sembuh dan berusaha untuk tidak mengukir dan mengingat hal yang akhirnya hanya
akan memperdalam luka. Seperti halnya hidup. Kecewa, bahagia. Tangis, tawa.
Mudah, sulit. Jauh, dekat. Itu semua proses hidup, proses yang akan di rindukan
dimasa tua nanti. So, nikmati prosesnya sekarang. Minimalisir keluhan,
tingkatkan senyum dan kuatkan pondasi ketangguhan. Wanita memang terkadang
dinilai lemah oleh kaum adam, tapi ketahuilah bahwa wanita mempunyai kekuatan
yang tidak dimiliki oleh kaum adam. Kekuatan; menyamarkan luka dengan senyum
meski badai ujian terus menghantam tanpa pernah tau ujungnya dimana, pandai
menyimpan dan menampung segala kekecewaan tanpa diketahui oleh satu orangpun.
Dan satu hal yang seringkali terlupakan, bahwa laki-laki terlahir dari rahim
wanita. Mengandung, membesarkan, merawat tanpa rasa mengeluh. Mengelap setiap
tetesan keringatnya dengan rasa syukur, membasuh setiap tetesan airmata dengan
segala motivasi yang dilahirkan sendiri dari dalam hati; bukan dari orang lain
dan dari manapun. Karena kaum wanita pun sadar bahwa dia mempunyai tanggung
jawab yang tidak kecil untuk dirinya sendiri, keluarga dan orang lain.
Seringkali mengenyampingkan kesenangan hanya untuk kebahagiaan orang lain.
Meski tidak semua wanita berperilaku sama, tetapi percayalah bahwa didalam
setiap tetesan airmatanya terselip seribu kekuatan. Dibalik setiap perilaku
manjanya terselip kemandirian yang belum tersalurkan. Dibalik setiap sikap
repotnya terselip impian dan harapan yang tidak biasa.
Seperti
halnya pertemuan. Sejauh apapun jarak membentang, sepanjang apapun kilometer
yang terpampang. Jangan pernah berkata bahwa waktu belum mengizinkan. Biar,
biar hati dan kemauan yang menggerakkan waktu agar sebuah tatap mata terjadi.
Izinkan usaha dan perjuangan yang akan menaklukan waktu.
Jangan
salahkan waktu. Karena dengan waktu, kita bisa belajar untuk sebuah pengalaman
yang berharga. Karena dengan waktu, kamu bisa bertemu dan berpisah dengan
orang-orang yang memberikan pelajaran hidup sehingga kamu mampu bertahan hingga
saat ini. Karena dengan waktu, semua bisa saja terjadi atas seizin Allah dan
atas seizin hati. Berhenti menyalahkan waktu, lakukan apa yang dikatakan hati.
Biar waktu mengikuti, buat waktu terus merestui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar