Jumat, 02 Januari 2015

Seringkali yang terlihat bukan yang sebenarnya

Rasanya banyak orang yang selalu bersembunyi dibalik senyumnya. Rasanya banyak orang yang selalu terlihat tegar tapi sebenarnya rapuh. Ya, sudah banyak mereka-mereka yang aku jumpai dengan senyum menawan padahal dalam hatinya menyimpan perih yang tidak semua orang tau. Dia lebih memilih menyimpannya sendiri, agar semua terlihat baik-baik saja; agar orang disekitarnya tidak perlu mengkhawatirkan bagaimana keadaan hatinya. Menelan kegetirannya sendiri, dengan jalannya sendiri dan dengan pertolongan Tuhan saja dia meminta; dengan sujud beralaskan sajadah saja cara untuk mengadu kepada Tuhan. Bukan meminta agar semua yang dirasakan itu hilang, melainkan meminta agar hati akan terus kuat sekuat baja dan setegar batu karang. Diterpa ombak sekencang apapun akan tetap bertahan, ditiup angin sekencang apapun akan tetap berdiri kokoh.

Terkadang saat semua usaha rasanya sudah digerakkan, airmata sudah lelah untuk tumpah dan hati sudah sampai puncak untuk menahan. Satu-satunya cara terakhir untuk bertahan adalah tetap tersenyum. Memang tersenyum saja belum bisa menyelesaikan, setidaknya dengan tersenyum bisa meringankan keresahan dihati dan menjernihkan suasana yang keruh. Keingintauan sebagian orang hanya mampu memberikan solusi ala kadarnya; solusi yang mungkin sudah pernah orang lain lakukan sebelumnya. Selebihnya hanya diri kita yang tau. Bagaimana perasaan kita, apa yang menyebabkan perasaan kita resah, cara apa yang bisa menyejukkan perasaan kita; itu semua hanya kita yang tau. Orang lain hanya bisa menilai tapi tidak berhak untuk menjatuhkan.

Seorang wanita memang identik dengan kepura-puraannya untuk bersikap baik-baik saja sekalipun hatinya berantakan. Satu hal yang perlu diketahui bahwa itu memang sudah kodratnya, dibalik kepura-puraannya ada kekuatan tersembunyi didalam. Yang tidak pernah dimiliki oleh seorang laki-laki. Ketika dia menangis hanya karena hal kecil, hanya karena dia mudah tersinggung, hanya karena sifat sensitifnya. Itu bukan berlebihan. Itu hanya sebuah pembuktian bahwa wanita punya rasa yang lembut. Lembut bukan berarti lemah. Lembut tapi tidak mudah dikalahkan. Mungkin jika diadu dengan kekuatan fisik, pada akhirnya wanita memang tidak bisa juara. Namun kekuatan hatinyalah yang bisa membuat sebuah perubahan, bahkan wanita mampu mengobati luka hatinya sendiri. Tanpa perlu meminta seseorang untuk mendampingi. Dan bahkan dari beberapa wanita yang aku jumpai dikehidupanku, mereka mampu hidup sendiri dikala takdir memisahkan kekasih hidupnya untuk lebih dulu meninggalkan. Salah satu hal yang membuat keterpurukan membekas adalah kematian. Kematian atas pasangan hidup yang sudah bertahun-tahun bersamanya, tapi kematian bukan alasan wanita untuk putus asa. Malah itu awal dimana semua perubahan itu terbentuk. Harus mampu hidup sendiri tanpa adanya pasangan, harus mampu menghidupi dirinya sendiri bersama generasinya, harus mampu merelakan pasangan hidup yang tidak akan pernah kembali ke dunia, harus mampu membuat hati seperti sedia kala; merelakan, mengikhlaskan, mengobati. Itu semua tidak mudah bukan? Tetapi seorang wanita mampu melakukan semua hal itu.

Ketika takdir kematian menuntut wanita untuk merubah hidupnya, dia tidak meminta untuk dipertemukan dengan jodohnya yang lain. Yang dia ingin hanya bagaimana caranya tetap bertahan ketika semua harus dilakukan sendiri, dan untuk masalah pasangan hidup; sebagian besar wanita memilih untuk tetap setia. Karena mereka percaya, meski raga didunia harus terpisah tetapi keabadian akan menyatukan mereka lagi dialam yang berbeda.

Tidak selamanya kata baik-baik saja selalu berarti baik-baik saja. Ingat, ada sakit yang terselip disitu. Hargai pasangan meski sekecil apapun itu, karena seburuk-buruknya pasangan pasti ada sisi baiknya. Sisi baik tidak harus selalu dilihat dari banyaknya materi, dari rupawannya wajah tetapi ketulusan dan kenyamanan itu lebih penting dan tidak bisa dibeli oleh apapun. Rawat perasaan wanita dengan sangat hati-hati, karena perasaannya begitu lembut dan begitu mudah patah. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar